Minggu, 15 November 2009

Allah, Aku Mengadu

November 2008
إيّاك نعبد و إيّاك نستغين
Ya Rabb… di saat hamba ingin menangis mengadukan semua persoalan hamba, hamba tidak menemukan tempat yang paling membuatku bisa lebih tenang kecuali mengadukan semuanya kepada-Mu ya Rabb…
Ampunilah hamba, jangan pernah berpaling dari hamba-Mu yang dha’if ini, kumohon…
Kasihanilah hamba, bimbinglah hamba agar senantiasa merasakan nikmatnya iman kepada-Mu ya Rabbul ‘Aalamiin
# Hamba sadari teguran dan kritikan dari makhluk-Mu adalah teguran-Mu ya Allah…, ampunilah kesalahan hamba dan jadikanlah hamba termasuk orang-orang yang berserah diri.

Rabu, 11 November 2009

PILIHAN UNTUK PARA MUSLIMAH


-->
Ehem, ehem...mmm … Siapa laki-laki pilihan para wanita muslimah untuk menjadi pendamping hidup? Seorang pejabat, hartawan, atau si wajah tampan? Bisa jadi itu semua bukan pilihan utama dan lebih menjatuhkan pilihannya pada laki-laki dengan syarat ketinggian taraf keimanan, ibadah serta aktifitas sosial dan dakwah yang lebih darinya. Ataukah cukup yang biasa-biasa saja dan setara bahkan lebih rendah dari dirinya dengan catatan selama ia masih beragama Islam. Pilihan-pilihan itu sering mengemuka seiring dengan rencana dan keinginan seorang wanita untuk menempuh jalinan rumah tangga. Sebab, konon saat ini semakin sulit mencari laki-laki ideal dan “jempolan”. Tentu bukan karena timpangnya perbandingan jumlah laki-laki dan wanita. Namun lebih dimungkinkan karena semarak aktifitas keislaman lebih berkembang di kalangan wanita muslimah dibandingkan laki-laki, meski hal itu masih perlu dilakukan verifikasi dengan data statistik yang benar.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah wajarkah seseorang wanita mensyaratkan kadar keimanan (agama) yang lebih tinggi atas calon suaminya? Nikah adalah ikatan paling kuat dan kekal antara dua jenis insan . Ia pun banyak membawa hal-hal yang lebih positif bagi seseorang daripada hidup membujang. Jiwa perlu diikat dengan pengikat yang kuat lagi kokoh. Pengikat ini adalah aqidah. Karena hanya aqidah yang dapat mengarahkan hidup seseorang, menyetir hati, pikiran dan perasaannya, serta menanamkan pengaruh yang paling berkesan, kemudian menentukan jalan kehidupan mereka.

Dalam kaitan inilah, para ulama bersepakat atas haramnya seorang wanita muslim mengawini laki-laki kafir, baik kafir musyrik ataupun kafir kitabi. Hal itu juga ditegaskan Allah SWT dalam firman-Nya, “… dan janganlah kamu menikahkan orang musyrik dengan wanita beriman sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mu’min lebih baik dari seorang musyrik walaupun ia menarik hatimu …” (QS/ Al-Baqarah:221). Secara teoritis, tabiat wanita akan cenderung mengikuti suaminya. Sementara dalam sistem Islam, kepala keluarga adalah suami. Hal ini mencerminkan bahwa kondisi calon suami yang lebih mapan dan tinggi keimanannya menjadi satu syarat yang tidak bisa diabaikan.

Sementara itu, ada kecenderungan laki-laki muslim untuk (sengaja atau tidak) menunda pernikahan dengan beragam alasan. Studi, karir, masalah ekonomi, ingin lebih mendahulukan kepentingan keluarga dan berbagai alasan lainnya. Kondisi tersebut sesungguhnya justru sangat kontradiktif dengan keadaan yang dialami para muslimah. Bagi para wanita muslimah yang memahami konsep Islam secara baik, yang menjadi ukuran utama adalah kadar ketaqwaan dan tingkat keimanan dari calon suami. Sementara harta, jabatan, penampilan fisik dan latar belakang menjadi tidak lebih diutamakan meski tidak pula menampik hasrat untuk mendapatkan yang ‘lebih’ dari semua persyaratan itu. Artinya, keinginan untuk mendapatkan suami dengan penampilan menarik, harta yang cukup ditopang jabatan yang menjanjikan menjadi tidak lebih penting bagi seorang wanita muslimah jika syarat utamanya, yakni kadar keimanan dan akhlaq yang baik tidak dimiliki oleh calon pendampingnya.

Banyak wanita muslimah saat ini yang berpendapat bahwa tidak ada salahnya untuk memperoleh pendamping hidup yang sholeh, tampan, cukup harta dan berpendidikan. Pendapat itu tidak salah, namun juga tidak menjadi benar jika itu menjadi alasan untuk menolak setiap laki-laki sholeh yang datang karena tidak memenuhi syarat lainnya.
Hal itu ditegaskan Rasulullah SAW dalam haditsnya, Dari Abi Hatim al Muzani, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Apabila datang (meminang) kepadamu orang yang kamu ridhai agamanya dan akhlaqnya, maka nikahkanlah (anakmu dengan) dia. Jika tidak kamu lakukan maka akan timbullah fitnah di bumi dan kerusakan yang besar,” Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, jika hal itu memang ada?” Beliau menjawab, “Apabila datang (meminang) kepadamu, orang yang engkau ridha (karena) agama dan akhlaqnya, maka nikahkanlah anakmu dengan dia.” (diucapkan tiga kali) (HR. Tirmidzi)

Imam Asy Syaukani mengatakan, “orang yang kamu ridhai karena agama dan akhlaqnya” dalam hadits diatas, menunjukkan bahwa kufu itu menyangkut segi agama dan akhlaq. Sedangkan Imam Malik menegaskan bahwa kufu itu hanya menyangkut agama saja. Demikian juga apa yang dikutip dari Umar dan Ibnu Mas’ud dan kalangan tabi’in seperti Muhammad Ibn Sirin dan Umar bin Abdul Aziz dengan dasar firman: “Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu adalah yang paling taqwa kepada-Nya.”

Dari sudut pernikahan, kufu dalam arti agama memang menjadi suatu ketentuan yang mutlak. Namun, kufu dari sisi akhlaq merupakan pertimbangan yang lebih jauh. Ini menyangkut masa depan keutamaan sebuah keluarga muslim di tengah keluarga muslim lainnya. Oleh karena itulah Rasulullah SAW menyatakan bahwa apabila yang datang itu adalah seorang yang baik agama dan akhlaqnya, maka (jika anak perempuannya juga tidak keberatan) pinangannya harus diterima.

Agama dan akhlaq adalah ukuran yang ideal bagi suami yang baik. Dari sisi inilah wajar bila seorang wanita muslimah ingin mendapatkan nilai lebih dari diri calon suaminya, minimal dibandingkan dirinya sendiri. Tetapi cukuplah bersyukur atas nikmat dan anugrah yang diberikan Allah SWT jika memang Allah menentukan pilihan bagi seorang muslimah yang …ehm, Sholeh, tampan, berpendidikan dan cukup harta. Hendaknya ia tidak menjadi takabbur menganggap dirinya lebih mulia dari wanita muslimah lainnya, karena sesungguhnya atas segala nikmat yang Allah berikan, Allah titipkan pula ujian didalamnya untuk menguji apakah hamba-Nya bersyukur atau sebaliknya

Minggu, 11 Oktober 2009

PELANGI KAMPUS SYARI’AH

Juni 2009
Hari pertama bertemu denganmu, kau tampak biasa-biasa saja di mataku, bahkan bisa dibilang tidak menarik sama sekali. Kala itu, awal perkenalan kita, awal membangun pondasi ukhuwah kita, berharap kita bisa ta’awun karena nantinya kita akan terlibat dalam interaksi yang cukup panjang.

Mulanya biasa-biasa saja, bahkan beribu kegamangan yang tercipta dengan para penghunimu. Tapi aku yakin bahwa setiap orang yang berinteraksi denganmu adalah pembelajar sejati, tidak menutup kemungkinan mereka semua adalah mantan pemaksiat, sama halnya dengan diriku. Satu yang perlu dipahami, setiap orang punya masa lalu, kita tidak melihat itu. Yang kita nilai, berapa besar usaha kita untuk berubah menjadi lebih baik. Membangun sebuah peradaban yang terlupakan. Peradaban yang terkikis oleh hedonisme dan kediktatoran penguasa zaman yang tidak bertanggung jawab. Kau hadir dengan penampilan biasa-biasa saja, tapi yang kau tawarkan adalah misi yang sungguh luar biasa, sangatlah mulia. Dan akupun terjebak dalam kekhawatiran, apakah aku bisa menyertaimu menggapai cita-cita itu, terasa sangat berat dan sangat besar. Kuyakinkan diriku, kita adalah apa yang kita pikirkan, where there is a will, there is a way, HARAPAN itu masih ada. Aku harus bangkit. ALLAHU AKBAR, innallaha ma’anaa.

Akupun mulai tertarik padamu, dan ingin menjadi bagian dari dirimu, membangun peradaban yang gilang-gemilang. Namun menjadi orang baik bukanlah perkara mudah, tak semudah membalikkan telapak tangan, begitu kata teman-teman. Tentunya kan ada banyak kerikil-kerilkil tajam yang kan senantiasa menemani setiap langkah kita.














Aku jatuh cinta, pada semua hal tentang dirimu.

Kamis, 10 September 2009

HARI DUKA

Pagi-pagi mesti siap-siap, menuju rumah duka. Ayahanda kak Ani yang telah memenuhi panggilan-Nya pada Rabu, 090909 rencananya akan dikebumikan hari ini.
Suasana haru terhiasi dengan deraian air mata keluarga dan kerabat yang ditinggalkan.
Siapa yang tak bergetar hatinya, melihat sosok tak bernyawa, terbujur kaku dan terbungkus kafan?
Kelak, kita semua akan mengalami hal yang serupa.
"Kulllu nafsin dzaa'iqatul maut"

Ya Allah...senangnya ketika banyak yang ikut menyolatkan jenazah kita.
Bahagianya menjadi sosok yang berarti dan banyak manfaat sehingga kehadiran kita kan dirindukan dan kepergian kita kan diiringi tangis kehilangan.
Aku ingin seperti itu ya Allah..........

Untuk kak Ani & keluarga....
Semoga dilimpahkan kesabaran dan ketabahan.
Ikhlashkan kepergian Ayahanda.
Iringi dengan doa yang tak putus-putusnya.
Rasulullah bersabda:
Ketika bani Adam meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali 3 perkara:
- Doa anak sholeh
- ilmu yang bermanfaat
- Amal jariyah

Semoga Almarhum diampuni dosa-dosanya, dilipatgandakan amalan-amalannya dan mendapatkan naungan di hari tak ada lagi naungan kecuali naungan dari-Nya.
Amin

***

Jenazah pun dimasukkan dalam keranda...
tiba-tiba......aku teringat mama.
Ma........apa kabarmu di alam Barzakh?
Masih hangat dalam ingatan kejadian 4 tahun silam.
Ya, tepat 4 tahun sudah. Kau pergi untuk selamanya, 10 September 2005.

Sungguh aku merindukanmu ma........

Dely jabe yang mengenangmu :'(

Rabu, 09 September 2009

AKU HANYA INGIN MENULISKANNYA

Banyak hal yang bisa diceritakan. Namun terkadang sangat sulit untuk dituliskan. Lembaran-lembaran berikut sengaja kutorehkan. Manfaatnya belum jelas! Hanya saja aku ingin ada sejarah yang bisa dikenang.

Baikalah..., aku kan mencoba menuliskan sesuatu yang sederhana. Semoga bisa. Amin....

***

Aku prihatin, semalaman Indo' batuk-batuk terus. Aku tidak kuat mendengarnya.
Ya Allah...berikanlah nenekku yang terbaik.
Kalau batuk-batuk itu adalah cara-Mu untuk hapuskan dosa-dosanya yang telah lau, aku ridho ya Rabb, aku ikhlashkan, karena Engkaulah Yang Maha Tahu.
Namun bila kesembuhan baginya adalah jalan terbaik tuk memberinya kesempatan senantiasa dekat dengan-Mu, aku mohon...sembuhkanlah ya Rabb....

ABOUT INDO'

Indo' adalah panggilan akrab utnuk nenekku. Beliau adalah ibu dari mama. Namanya Hj. Rahmah. Umurnya...., berapa ya? ntar tak tanya dulu....
Wah...beliau juga ga tahu. Ya... sekitar 50-an lebih lah. Seperti Opanya Upin dan Ipin.
Janda dari almarhum Thahir yang wafat 13 tahun silam (1945-1996)

Indo' dikaruniai 9 orang anak. Satu diantaranya meninggal ketika masih berumur 40 hari dan belum diberi nama.
Jadi..., Indo' sisa memiliki 8 orang anak (wah, kayak anak SD aja menghitungnya, hihihi)
Mereka adalah:

1. Hatijah x Burhanuddin
2. Muh. Ja'far x Halijah
3. Muh. Arsyad x Telly
4. Halmiah x Ja'far
5. Hastuti x Rustam
6. Aisyah x Syamsuddin
7. Hasniati x Rusly
8. Rusmin Nuryadi

Cucu-cucunya adalah:
1. Delyana (1)
2. Aswin Wijaya (2)
3. Syahrir Rammang (4)
4. Musafir Rabbani (1)
5. agung Riyanto (2)
6. Sardin Rammang (4)
7. Vira Anjani (5)
8. Adel Kurniawan(3)
9. Alfian Rangga(3)
10. Nini Suciani (2)
11. Ainul Yaqin (1)
12. Merikewati (3)
13. Muh. As'ad Syam (6)

Dua anaknya telah mendahulinya kembali ke haribaan-Nya yaitu Hatijah (almh) dan Muh Ja'far (alm)

Indo'
Sosok yang tegar dalam menghadapi hidup yang keras ini. Tak pernah kuliahat dia marah kecuali sekali saja. Itupun karena memang takbisa ditolerir.

Indo'
Rajin Sholat dan ngaji. Apalagi di bulan Ramadhan ni. Meskipun ada perilaku jahiliyah yang diwariskan moyangnya yang masih ia jalankan, namun ia juga tak pernah membantah atau bersikap angkuh bila kuluruskan aqidah dan pemahamannya.
Itulah yang membuatku betah berlama-lama diskusi dengannya.
Indo'....kusayangki'

Sekarang usia Indo semakin senja. Imunnya juga sudah tak berfungsi dengan baik. Banyak penyakit yang bersemayam (hehehe, seperti singgasana ajah) dalam tubuhnya yang mulai renta. Komplikasi. Duh.....sedihnya.
Tak banyak yang bisa ana lakukan, cuma menyodorkan Habbatussauda dan Sari Kurma, Pengobatan Nabi, semoga Allah memberkati.

Indo' merasa ajalnya sudah dekat. Mungkin karena ia mulai sakit-sakitan. Ia pun mengunkapkan keinginannya mau melihat si bungsu menikah. Rusmin Nuryadi (Om Ughy, 24 thn)
Amin deh...semoga Indo dipinjami umur oleh Allah dan masih sempat melihat Om Ughy duduk di pelaminan.

***

"Nda' mauki' liatka' saya pengantin Indo'?" candaku padanya.
"Suruni sija' Cowokmu lettukiko!" jawabnya.
Akupun terpingkal-pingkal dibuatnya.
Hohoho...cowok??? mana ada! Mau suruh siapa?
Lagian...apa ada orang yang 'mau' ma sy. hihihi....

***

Indo'...
Semoga Allah senantiasa menjagamu kala penjagaan kami tak sampai kepadamu (Yahfazhukillah).
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya padamu sebagaimana kasih sayangmu pada anak dan cucumu.
Indo'...
Tak banyak yang bisa kami persembahkan
Hanya Doa yang bisa kami panjatkan mengiringi setiap hembusan nafasmu.
Semoga panjang umur dalam ketaatan.
Semoga diwafatkan dalam keadaan Husnul Khotimah.
Amin Ya Rabbal 'Alamin

Senin, 24 Agustus 2009

MISTERI PROFILE ID FACEBOOK

Tulisan ini ana copy dari blog seseorang:

Salah satu jejaring sosial yang saat ini sedang naik daun, yakni Facebook. Boleh dikatakan sedang buming-bumingnya dikalangan anak-anak, anak remaja, orang tua, bahkan kakek nenek. Mereka semua memanfaatkannya dengan begitu antusias dan bersemangat menuliskan apa yang mereka pikirkan pada saat itu pula.
Tapi sadarkah kita, ada sesuatu yang menarik perhatian khususnya saya pribadi tentang profile id facebook. Sebenarnya saya kemarin jalan-jalan kesalah satu blog yang ada dishoutmix saya? (sebelumnya maaf saya lupa blognya, nanti kalo sudah ketemu pasti ada saya cantumkan). Didalam blognya terdapat satu keterangan yang menurut saya patut diperhitungkan, tapi entah bagi sebagian lagi (mohon pendapatnya setelah tulisan ini selesai?). Dari yang dijelaskan di blog itu, bahwa ada Misteri yang meliputi facebook. kebetulan yang diambil adalah profile id facaebook. Pasti kalian bertanya-tanya kenapa harus id?
Singkatnya begini, setelah kita mendaftar di facebook, pasti kita semua akan mendapatkan profile id semisal http://www.facebook.com/profile.php?id=1116640205. Nah bagi mereka yang ahli dibidang data base (maaf penulis bukan ahlinya data base) pasti tau donk apa arti id=1116640205. Dalam blog dan sumber yang saya dapat, ternyata mereka memcoba mengutak atik untuk id=1 sampe id=100. berikut cara mereka mengutak-atik id tersebut......

ternyata id 1 sampe 3 9a ada value nya alias kosong so bakal redirect k halaman home ...

nah ternyata id=4 muncul tuh ... http://www.facebook.com/profile.php?id=4 nah ternyata itu adalah acc nya Mark Zuckerberg, alias yang punya FB ...

9w coba lagi id=5 ... muncul tuh acc nya Chris Hughes, salah satu pendiri facebook juga http://www.facebook.com/profile.php?id=5

pas 9w coba 6, eh value nya kosong ...

9w coba lagi id=7 ... muncul lah acc Arie Hasit ,,,

coba lagi 8,9,10 ternyata kosong ,,,

dan 9w coba id=11 ,,, ternyata acc nya Soleio ...

dari id 12-25 kosong trus ,,, dan baru ada value nya lagi di id=26 sampe id 32

di id=33 valuenya kosong juga ,,,

nah, sebenernya 9w belom dapet mecahin maksud dari id2 yang kosong dan mengapa mulai dari 4,5,7,11 etc ...

9w coba googling dengan keyword 45711, 4 5711 45 711 457 11, etc ... akhirnya 9w kepikiran untuk mecahin jadi tanggal pada bagian 711 ,,, jadi 7 november ... dan yang 9w temuin d google adalah



itu adalah Alpha Epsilon Pi, yaitu organisasi persaudaraan yahudi d amerika selatan yang didirikan pada tanggal 7 november ...

kenapa 9w iseng banget utak-atik id FB? coz sama2 kita tau kalo pendiri2 FB kebanyakan yahudi ... biasanya yahudi tuh bikin isyarat2 atau simbol2 gitu ... contoh nya peristiwa 11 september (9/11) ,,, trus emergency call 911 ... maka nya 9w penasaran ,,,

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1772261

Itulah kenapa saya jadi penasaran...... dan yang tau dari maksud didirikannya facebook adalah yang mendirikannya dan tentunya Allah SWT.

" KARENA KEBENARAN HANYA MILIK ALLAH SWT DAN DATANGNYA PUN DARI ALLAH SWT "

Salam Blogger Semua, smoga bermanfaat....

http://bangbowo-tulisanku.blogspot.com/2009/08/salah-satu-jejaring-sosial-yang-saat.html

Rabu, 12 Agustus 2009

MULAILAH MEMBERI

-->
Bila tak seorangpun berbelas kasih pada kesulitan kita, atau tidak ada yang merayakan keberhasilan kita, atau tak seorang pun bersedia mendengarkan, memandang, memperhatikan apa pun pada diri kita, jangan masukkan dalam hati.....
Manusia itu selalu disibukkan dengan urusannya sendiri. Kita tidak perlu memasukkannya ke dalam hati, karena hanya akan menyesakkan dada dan membebani langkah kita. Mari ringankan hidup kita dengan senantiasa memberi , berbagi dengan yang lain. Semakin banyak kita memberi, semakin mudah kita memikul hidup ini.
Marilah kita berdiri di depan jendela, memandang keluar dan tanyakan pada diri kita, apa yang bisa kita berikan pada dunia ini. Pasti ada alasan kuat mengapa kita hadir di dunia ini. Bukan untuk meminta ataupun merengek agar dunia menyanjung kita. Keberadaan kita bukan untuk kesia-siaan. Perhatikanlah cacing, bahkan mereka diciptakan pun untuk mengemburkan tanah . dan sebongkah batu dipadatkan utnuk menahan gunung. Alangkah hebatnya kita dengan segala kekuatan yang tak dimiliki siapapun utnuk mengubah dunia. Itu hanya bila kita mau memberikannya.
Apa yang akan kita beri? suka kita, ataukah duka kita? Kita ingin menjadi pribadi yang banyak manfaat ataukah sebaliknya?
Let’s change the world with love…!!!
Anis Matta bilang, Cinta adalah memberi . iyakah?
Diadopsi dari berbagai sumber

Rabu, 22 Juli 2009

DOA SANG JUARA









Banyak yang posting tulisan ini, kita tidak melihat itu, tapi mari kita memetik hikmah dibalik cerita berikut:

Suatu ketika, ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan. Suasana sungguh meriah siang itu, sebab, ini adalah babak final. Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka memamerkan setiap mobil mainan yang dimiliki. Semuanya buatan sendiri,sebab, memang begitulah peraturannya.

Ada seorang anak bernama Ahmad. Mobilnya tak istimewa, namun ia termasuk dalam 4 anak yang masuk final. Dibanding semua lawannya, mobil Ahmadlah yang paling tak sempurna. Beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu untuk berpacu melawan mobil lainnya. Yah, memang mobil itu tak begitu menarik. Dengan kayu yang sederhana dan sedikit lampu kedip diatasnya, tentu tak sebanding dengan hiasan mewah yang dimiliki mobil mainan lainnya. Namun, Ahmad bangga dengan itu semua, sebab, mobil itu buatan tangannya sendiri.

Tibalah saat yang dinantikan. Final kejuaraan mobil balap mainan. Setiap anak mulai bersiap di garis start, untuk mendorong mobil mereka kencang-kencang. Di setiap jalur lintasan, telah siap 4 mobil, dengan 4 "pembalap" kecilnya. Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur terpisah diantaranya. Namun, sesaat kemudian, Ahmad meminta waktu sebentar sebelum lomba dimulai. Ia tampak berkomat-kamit seperti sedang berdoa. Matanya terpejam, dengan tangan yang bertangkup memanjatkan doa. Lalu, semenit kemudian, ia berkata,

"Ya, aku siap!"

Dor. Tanda telah dimulai. Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobil itu pun meluncur dengan cepat. Setiap orang bersorak-sorai, bersemangat, menjagokan mobilnya masing-masing.

"Ayo..ayo... cepat..cepat, maju..maju," begitu teriak mereka.

Ahha...sang pemenang harus ditentukan, tali lintasan finish pun telah terlambai. Dan, Ahmadlah pemenangnya. Ya, semuanya senang, begitu juga Ahmad. Ia berucap, dan berkomat-kamit lagi dalam hati.
"Alhamdulillah."

Saat pembagian piala tiba. Ahmad maju ke depan dengan bangga. Sebelum piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya.

"Hai jagoan, kamu pasti tadi berdoa kepada Allah agar kamu menang, bukan?"

Ahmad terdiam. "Bukan, Pak, bukan itu yang aku panjatkan" kata Ahmad.

Ia lalu melanjutkan, "Sepertinya, tak adil untuk meminta pada Allah untuk menolongmu mengalahkan orang lain. "Aku, hanya mohon pada Allah supaya aku tak menangis, jika aku kalah."

Semua hadirin terdiam mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk tangan yang memenuhi ruangan.

Saudaraku..., anak-anak, tampaknya lebih punya kebijaksanaan dibanding kita semua.
Ahmad, tidaklah memohon pada Allah untuk menang dalam setiap ujian. Ahmad, tak memohon Allah untuk meluluskan dan mengatur setiap hasil yang ingin diraihnya. Anak itu juga tak meminta Allah mengabulkan semua harapannya. Ia tak berdoa untuk menang, dan menyakiti yang lainnya. Namun, Ahmad, bermohon pada Allah, agar diberikan kekuatan saat menghadapi itu semua. Ia berdoa, agar diberikan kemuliaan, dan mau menyadari kekurangan dengan rasa bangga.

Mungkin, telah banyak waktu yang kita lakukan utuk berdoa pada Allah untuk mengabulkan setiap permintaan kita. Terlalu sering juga kita meminta Allah untuk menjadikan kita nomor satu, menjadi yang terbaik, menjadi pemenang dalam setiap ujian. Terlalu sering kita berdoa pada Allah, untuk menghalau setiap halangan dan cobaan yang ada di depan mata. Padahal, bukankah yang kita butuh adalah bimbingan-Nya, tuntunan-Nya, dan panduan-Nya?

Kita, sering terlalu lemah untuk percaya bahwa kita kuat. Kita sering lupa, dan kita sering merasa cengeng dengan kehidupan ini. Tak adakah semangat perjuangan yang mau kita lalui? Saya yakin, Allah
memberikan kita ujian yang berat, bukan untuk membuat kita lemah, cengeng dan mudah menyerah. Sesungguhnya, Allah sedang menguji setiap hamba-Nya yang shaleh.

Jadi Saudaraku....... berdoalah agar kita selalu tegar dalam setiap ujian.
Berdoalah agar kita selalu dalam lindungan-Nya saat menghadapi itu semua.
Amin

Minggu, 19 Juli 2009

Keterbatasan Waktu

Seseorang divonis mati oleh dokter, dan selama sisa hidupnya ia harus didampingi oleh dokter.
Tapi ia memilih keputusan radikal, dia mau menikmati sisa hidupnya dengan berkeliling dunia tanpa dampingan dokter.
Suatu ketika ia pergi berlayar, ia menikmati indahnya samudera luas, menghirup udara lautan yang segar.

Kemudian ia curhat pada nahkoda tentang penyakitnya. Bahwa ia tidak pernah menjadikan penyakitnya itu adalah batas waktunya. Nahkoda pun berdecak kagum padanya, tidak ada kekhawatiran dari ronanya. Wajahnya berbinar, tak nampak dari rautnya bahwa ia mengidap penyakit kronis. Kelihatannya ia begitu bebas tanpa tekanan.
Tiba waktu yang telah ditentukan dokter, tapi ia masih saja hidup, ia tidak mati.
Kenapa?
Karena kebahagiaanya dalam keterbatasan waktu...

Rindu Kebersamaan


Dia.... ukhti yang kukagumi karena kesederhanaannya
Hari ini bertandang ke rumah, seperti biasanya
Tapi kali ini sedikit berbeda
Ketika kusambut dengan wajah ceria
Ia langsung menyalamiku dan mendekapku mesra
Aku terpana tak dapat berkata-kata
Tak biasanya..... Ada apa dengan dia?
Entahlah, aku tak ingin bertanya
Yang jelasnya aku sangat bahagia
Kerinduan moment seperti ini sudah lama terpendam dalam palung jiwa
Kemesraan ukhuwah yang membahana menghangatkan suasana
Membuat perasaanku berbunga-bunga
Wahai kau ukhti bijaksana

Indahnya kebersamaan, kuingin selamanya....

Untuk: Ukht ANH :)
19 Juli 2009

Senin, 13 Juli 2009

Memoar Juli, 13 2006
























Untuk Bapak yang telah kembali ke haribaan-Nya
Mengenang 3 Tahun Silam

Pa….masih lekat lembut wajahmu,
Genang air bening di sudut mata merahmu,
Kelihatan dari sana,
Hidup ini begitu keras menghempaskan jiwamu.
Aku rindu Pa…
Rindu akan sosokmu yang mestinya melindungiku
Pa…lihatlah anakmu ini,
Berjuang dan terus berjuang menjalin mozaik yang telah berpencar entah disebabkan oleh apa, mungkin harta, mungkin tahta, mungkin juga karena memang petaka
Sedih masih saja menyesaki dada saat mengenang semua
Air mata tak sanggup ungkapkan kegalauan jiwa
Bahkan darah sekalipun, hanya mengalir perih tak bersuara
Lihatlah anakmu ini Pa….
Begitu merasa kehilanganmu
Sejak kecil kehilangan wujudmu
Sampai akhirnya kau betul-betul tiada
Lama anakmu ini terkubur dalam kerinduan
Namun apakah kau merasakannya?
Pa….
Aku tak menyesal kau biarkan seperti ini
Yang kutangisi,
Aku belum bisa membuatmu bangga dengan keadaanku
Sebelum kau benar-benar menghadap keharibaan-Nya

Aku memang memang belum siap ketika kau pun meninggalkanku sendiri
Saat itu kaulah satu-satunya tempatku bersandar di bumi
Aku merasa hidupku terkatung-katung
Layaknya domba di tengah kepungan serigala lapar
Penuh ancaman dan ketidaktenangan.
Namun Allah menakdirkan lain
Dan Dialah yang paling tahu
Aku siap ataukah belum
Aku harus percaya dan yakin, itulah yang terbaik!

Tapi Pa….
Kenapa hidup itu terasa seperti belati?
Terus saja menyayat-nyayat luka yang baru mulai mengering
Tak hentinya mencabik-cabik hatiku
Mengoyak perasaanku
Menginjak-injak harga diriku
Membuktikan betapa lemahnya aku
Betapa tak berdayanya aku tanpamu
Namun tak akan kubiarkan mereka merampas mimpi-mimpiku Pa!!
Anakmu ini adalah pejuang
Tak pernah kenal lelah dan putus asa
Kuingin membuat kalian tersenyum bangga
Dari alam barzakh yang ‘kan terus kukenang

Minggu, 12 Juli 2009

PERSEMBAHAN



-->
Wahai kau sahabatku yang paling lembut hatinya, betapa aku senang bisa mengenalmu, kau mengerti semua risauku, meski tak ku ungkapkan. Betapa pengertiannya kamu.
Semoga kau senantiasa memberi arti dalam tiap kehidupan orang-orang yang mengenalmu.
Wahai kau sahabatku yang paling lembut jiwanya, mungkin terlalu lebay...kau sosok yang melankolik, meski ku tahu kau tak suka dengan sebutan itu, tapi memang itulah yang kurasa ketika di dekatmu, bercerita tentang banyak hal, itulah yang aku suka darimu, itulah yang membuatku tahan duduk berlama-lama di sampingmu untuk berbagi rasa, itulah yang membuatku menyayangimu, sikapmu yang lemah lembut senantiasa membuatku selalu ingin menitikkan air mata haru.
Kau meredam gejolak amarahku menjadi benih-benih cinta dan kasih-sayang, dan aku pun berubah menjadi sosok yang tenang.
keegoisanku kau sulap menjadi orang yang paling bijak dalam menyikapi perbedaan dan menjadi sosok yang dewasa dalam persoalan
Semoga kau senantiasa menjadi warna indah dalam pelangi hidup orang-orang di yang ada disekitarmu.
Harus ku akui, aku membutuhkanmu sobat.
Terima kasih atas semua kenangan indah yan telah kita ukir, semoga menjadi kisah klasik esok hari
SEBUAH KISAH KLASIK
by : Sheila On 7
JABAT TANGANKU mungkin untuk yang TERAKHIR kali
Kita berbincang tentang MEMORY dimasa itu
Peluk tubuhku usapkan juga AIR MATAku
Kita terharu seakan TIADA BERTEMU lagi
Bersenang senanglah
karena HARI INI AKAN KITA RINDUKAN
Di hari nanti sebuah KISAH KLASIK untuk masa depan
Bersenang senanglah
Karena waktu ini akan kita BANGGAKAN dihari tua
SAMPAI JUMPA kawanku semoga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk MASA DEPAN
Mungkin diriku MASIH INGIN bersama kalian
Mungkin jiwaku masih haus sanjungan kalian


Rabu, 08 Juli 2009

Sedih : Bukan Bagian Diri Kita

Ingatlah wali-wali Allah itu, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan senantiasa bertakwa (QS Yunus: 62-63)

Dalam perjalanan panjang ini, suka, duka, senang, sedih, susah dan bahagia datang silih berganti menyapa tiap ayunan langkah kaki kita.
Sejatinya, dalam dakwah ini, tak akan ada duka yang menggerogoti jiwa, karena janji abadi Sang Pengasih “tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati”

Namun pada kenyataannya tak jarang kita bersedih hati, merasa takut tak bisa memberikan sumbangsih padahal kita telah ikrarkan dalam hati, hidup mulia atau mati syahid.

Saudaraku…
Tegaskan pada diri kita, kesedihan bukan bagian diri kita.
Kita adalah orang-orang yang beriman yang senantiasa mendekatkan diri kepada Rabbul Izzati, kita senantiasa bertaqarrub hanya untuk menyandang gelar taqwa, lalu kenapa kita masih saja bersedih? Kesedihan yang entah apa penyebabnya, kadang hadir dan kita tidak tahu dari mana ia berasal.

Saudaraku…
Liahatlah, telitilah, pasti ada yang perlu diperbaiki dari diri kita.
Bila kita selalu saja merasa sedih, maka berdoalah

اللهم إني أعوذ بك من الهمّ و الحزن

Sepertinya kita perlu memperbaiki kedekatan kita pada-Nya
Mungkin saja, tanpa kita sadari ternyata kita jauh dari-Nya.

Allahu A’lam

Senin, 06 Juli 2009

S A H A B A T


-->
Sahabatku bukan malaikat, ia tak punya sayap, ia tidak bisa terbang ke langit, tapi ia selalu membantuku tuk terbang menggapi mimpi-mimpiku.

Sahabatku bukan professor, ia tak bisa menghafal lebih dari 100 kata per hari, tapi ia bisa menjelaskan dunia dan makna cinta kepadaku

Sahabatku bukan pelawak, ia tidak lucu dan konyol, ia bukan badut, tapi ia bisa menghiburku

Sahabatku bukan Tuhan yang selalu memenuhi kebutuhan dan harapanku, tapi ia membuatku mengerti bahwa kami saling membutuhkan.

Terima kasih SAHABAT, atas segala perhatian dan kebaikanmu.