Sabtu, 28 Februari 2009

Biarkan Rakyat yang Menilai



Hari ini Liqo diganti dengan DS di Daerah Kassi. Sungguh mengesankan. Ternyata di seputaran sana beberapa masyarakat cukup intelek. Bahkan ana tadi merasa mendapat teguran, setidaknya ada catatan perbaikan diri lagi. Alhamdulillah masih diingatkan.

Sebenarnya tadi klien saya, namanya Pak Hakim. Subhanallah ternyata beliau lumayan cukup berkafaah dalam bidang agama, ternyata juga beliau kenal dengan elite PKS, tiga Caleg yang saya tawarkan dia kenal. Yang menjadi catatan bagiku adalah ketika mempromosikan PKS, jangan sampai terulang lagi kebanggaan yang berlebihan sehingga terkesan menyombongkan diri, ujungnya bisa riya yang bisa merusak amal-amal kita sebelumnya.

Benar kata Pak Hakim, biarlah masyarakat yang menilai, karenaa sekarang masyarakat sudah cukup pintar. Ya, memang betul. Saat itu, saya membandingkan sumbangan PKS yang melebihi sumbangan Pemerintah untuk Palestina. Sebenarnya saya hanya bermaksud ingin memberikan gambaran bahwa PKS sudah terbilang besar dan mampu memimpin Indonesia ini, tapi ternyata hal ini merupakan lubang yang menjerumuskanku sendiri, terkesan riya dan membanding-bandingkan, hal inilah yang membuat beliau kurang berkenan

Yang namanya amal, tidak usah dibanding-bandingkan, khawatir rusak amalnya. Yang namanya membantu kan sudah kewajiban. Ya, begitulah kira-kira ungkapan Pak Hakim

Benar kata beliau, kenapa juga kita mesti menyebutkan kelebihan-kelebihan kita seperti itu? Terkesan Riya. Yang penting harusnya kita hanya menawarkan barang, nanti saja bila mereka bertanya baru kasi informasi.

Toh, dibalik semua ini Allah telah mengaturnya dengan baik.

Alhamdulillah ending yang cukup bagus, Clossing 3 orang, termasuk diantaranya Pak hakim sendiri. Tidak lupa saya minta maaf atas kekhilafanku tadi, banyak-banyak istigfar dan berterima kasih pada beliau karena telah mengingatkan.

Rabu, 18 Februari 2009

CANTIK WAJAH DAN HATI


Agar wajah selalu segar, berseri-seri dan cantik,
cucilah minimal 5 kali sehari dengan air wudhu.
Jangan langsung dikeringkan oleh handuk, biarkan
menetes dan kering sendiri. Lalu ambillah sajadah,
shalat, berdzikir, dan berdo’a.

Untuk menghilangkan stress, perbanyaklah ‘olah
raga’. Cukup dengan memperbanyak sholat.
Ketika sholat, kita menggerakan seluruh tubuh.
Lalu berkonsultasilah pada Allah SWT dengan
dzikir dan do’a-.

Untuk pelembab, agar awet muda, gunakanlah
senyum. Tidak hanya dibibir tapi juga di hati.
Jangan lupa bisikkan ‘kata kunci’, “Allahuma
Kamma Hassanta Khalqii Fahassin Khuluqii” (Ya
Allah sebagaimana engkau telah memperindah
kejadianku, maka perindah pula ahlaqku). (HR
Ahmad).

Untuk punya bibir cantik, bisikkan kalimat-kalimat
Allah, tidak berbohong, atau menyakiti hati orang
lain, tidak menyombongkan diri atau takabur.

Agar tubuh langsing, singset dan mulus, diet yang
teratur dengan berpuasa seminggu 2 kali, Senin
dan Kamis. Jika kuat, lebih bagus lagi puasa nabi
Daud AS. Makanlah makanan halal, perbanyak
sayuran, buah-buahan, dan air putih.

Untuk mengembangkan diri, sebarkan salam dan
sapaan. Dengan demikian kita akan banyak
dikenal dan disayangi.

RENUNGAN ORANG PILIHAN

Saudaraku…
Berhentilah sejenak. Duduklah. Hirup kuat-kuat udara, lalu hembuskan kembali dengan perlahan. Sesungguhnya kita butuh beristirahat. Butuh melonjorkan kaki sejenak. Butuh air dingin walau seteguk. Dan butuh berhenti untuk mendapatkan kekuatan kembali.

Saudaraku…
Tahulah betapa pegalnya kaki-kaki kalian menapaki jalanan ibukota dalam aksi-aksi yang digelar. Tahulah betapa sesaknya nafas kalian
menyuarakan kebenaran di hadapan kezhaliman penguasa. Tahulah betapa sengat mentari telah membuat kulit kalian kian legam. Dan tak terkata deras peluh yang mengucur. Tak terkira berapa rupiah telah terpakai. Tak terhitung waktu yang berjalan melewati rapat-rapat yang melelahkan. Pengorbanan antum, Yaa ikhwah fillah…, cukuplah Allah yang akan membalasnya…

Saudaraku…
Dalam peristirahatan ini, mari sama-sama kita renungkan, siapa sebenarnya diri kita. Apa hakikat kita wahai ikhwah? Siapa kita hingga menyangka kitalah yang terbaik dia antara semua? Siapa kita hingga sesumbar bahwa kita-lah yang lebih tahu daripada yang lainnya?

Saudaraku…
Banyak-banyaklah beristighfar. Kita boleh bangga karena Allah telah memasukkan kita ke dalam barisan ini. Kita harus bersyukur bahwa tak semua orang bisa terpilih. Ya, kita adalah manusia-manusia pilihan. Yang tak sembarang menerima pembelajaran. Yang tak asal-asalan diikutsertakan. Kita boleh bangga, Ikhwah. Sebab kita-lah orang-orang pilihan…

Saudaraku…
Tundukkan dalam-dalam wajah dan hatimu di hadapan-Nya. Hakikat orang-orang pilihan bukanlah berarti kita bisa menyombongkan diri. Predikat orang-orang pilihan tidaklah bermakna kita bisa memandang rendah semuanya. Orang-orang pilihan bukanlah yang petantang-petenteng menganggap yang lainnya tak bisa apa-apa.

Tapi orang-orang pilihan,
wahai Saudaraku…, adalah yang mampu menerima amanah sebesar dan seberat apapun. Orang-orang pilihan adalah yang selalu merendah hati, ibarat bulir padi yang semakin merunduk kala ia matang. Orang-orang pilihan adalah yang selalu berusaha meluruskan kesalahan, pun tak marah kala ia diingatkan. Orang-orang pilihan adalah yang dapat dipercaya, yang kuat dan tegar menghadapi rintangan, dan selalu berfikir positif bahwa semua ini bukanlah beban. Orang-orang pilihan adalah yang sanggup membuktikan bahwa dirinya memang benar-benar orang yang dipilih dengan tidak sembarangan.

Saudaraku…
Adakah kita benar-benar merupakan orang-orang pilihan? Orang-orang yang dapat dipercaya mengemban amanah, yang bumi serta gunung-gunung enggan untuk menerimanya?
Atau jangan-jangan kita telah tertipu oleh panggilan itu? Jangan-jangan tanpa sadar kita terjebak label dan telah merasa cukup hebat dengan itu semua? Jangan-jangan kita menyangka telah berbuat baik, sementara tak setitikpun perbuatan kita bernilai di sisi Allah?
“Katakanlah, ‘Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (QS. Al Kahfi : 103-104).
Na’udzubillaahi min dzaalik.

Saudaraku…,
Predikat itu tidaklah boleh membuat kita kemudian merasa aman dari azab Allah. Sapaan itu tidaklah mengesahkan bahwa kita boleh bersantai-santai. Label orang-orang pilihan bukanlah legitimasi bahwa kita sah-sah saja berbuat seenaknya, berlaku sombong dan merendahkan yang lainnya.
Padahal saudaraku…, siapa tahu di luar sana ternyata jauh lebih banyak orang yang layak mendapat predikat itu? Siapa mengira bahwa mungkin saja label ini dapat menjadi fitnah dan bumerang bagi diri kita di kemudian hari? Maka saudaraku…,

Teruslah merenungi hakikat orang-orang pilihan itu. Janganlah berhenti memuhasabahi diri sebelum semuanya terlambat. Dan senantiasalah dekatkan jiwamu pada Penguasa yang menggenggamnya. Orang-orang pilihan harus bisa membuktikan bahwa ia memang layak mendapat predikat itu. Orang-orang pilihan harus mampu menunjukkan keoptimalan usahanya. Orang-orang pilihan tidaklah boleh men-judge yang lain seenaknya, menganggap rendah, bahkan merasa dirinya yang paling baik. Orang-orang pilihan bukanlah barisan penggembira yang tak mau bertanggung jawab terhadap apa yang tlah ia perbuat. Bukan yang keasyikan bercanda, lepas tertawa-tawa, dan menganggap enteng apa yang sudah ditaklifkan kepadanya. Bukan… Bukan seperti itu tipe orang-orang pilihan, Saudaraku…

Orang-orang pilihan adalah yang tak pernah mengeluhkan jauhnya perjalanan. Orang-orang pilihan adalah yang tak cepat putus asa ketika menghadapi rintangan dan ancaman. Orang-orang pilihan adalah yang tegar ketika cobaan-Nya diturunkan. Orang-orang pilihan adalah yang selalu mengkritisi kezhaliman dan kesalahan, tapi sekaligus juga tak pernah keberatan ketika mendapat teguran dan kritikan.

Saudaraku…,
Renungkanlah. Adakah kita benar-benar layak menjadi orang-orang pilihan itu? Mari, jawab saja dengan pembuktian.

“Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Maidah:54)

Bukan dakwah yang membutuhkan kita, tapi kitalah yang membutuhkan dakwah.
"BERGERAK ATAU TERGANTIKAN!!"

Senin, 16 Februari 2009

Ana Milad


 







Hari ini usiaku genap 21 tahun. Alhamdulillah. Entah sampai kapan....
Aku jadi teringat mama, beliau akan selalu membuat party kecil-kecilan dan mengundang teman-temanku, ya...syukuran gitu. bukan perayaan ya....

btw, apa komentar mereka???

Bunga bunga mekar menemani sang kumbang menjalin cinta dengan sang mahkota , merajut benang benang kasih yang suci nan indah.
Dalam sebuah sketsa wajah cerah dari sang mentari siap menjalin penghulu jalinan itu, walau tak banyak kata yang terlontar namun sebuah karya agung telah lahir melalui restu sinarnya. Ia tahu apapun bentuk rasa kasih sayangnya , secara alami semua makhluk di bumi ini mengakui bahwa itu adalah sebentuk rasa kasih sayang darinya. Tak banyak namun sangat berharga , tak terlontar tapi sangat terbaca.
Begitulah seharusnya kami bersikap!!!
Tapi terkadang bentuk rasa kasih sayang kami amat sulit terbaca bahkan penuh Tanya,
Ditambah lagi kami bukan pujangga yang selalu siap dengan rajutan kata indahnya.
Namun percayalah dulu, sekarang dan untuk selanjutnya insyaallah doa,cinta,kerinduan,harapan dan kekuatan kami akan selalu mengiringi langkah seorang sahabat.
Dialah salah satu makhluk Sang Penguasa yang disinggahi ketegaran,punya banyak kekuatan, ia bisa berdiri walau beribu kali terjatuh dan kecewa walaupun ia harus menyeret kakinya berulang kali.
Ada banyak cerita yang akan terukir selamanya dalam hati kami tentangnya,
Dan akhirnya walau tak ingin terlihat cengeng tapi apa boleh buat air mata ini mengalir begitu saja seiring doa untuknya
Semoga Allah.SWT menetapkannya sebagai bagian dari wanita shalehah didunia dak diakhirat nanti, semoga terus dapat memaknai apapun yang terjadi dalam setiap buliran kehidupan ini,ada banyak cinta untuknya, semoga dapat bermanfaat bagi semua orang dan semua kebaikan selamanya ada dalam hatinya.dan tali ukhuwah ini akan terus terjalin atas nama Allah.SWT.
Dialah dirimu kawan selamat ultah yach
By .Zulfa Biljannah

Sabtu, 14 Februari 2009

Thank You Allah


















Seseorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Suatu hari lubang kecil muncul. Orang itu duduk dan mengamati dalam beberapa jam ketika kupu-kupu itu berjuang memaksa dirinya melewati lubang kecil itu.Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya kupu-kupu itu telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi. Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya, dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu itu keluar dengan mudahnya. Namun, kupu-kupu itu mempunyai tubuh gembung dan kecil serta sayap-sayapnya mengkerut. Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuh kupu-kupu itu, yang mungkin akan berkembang.
Namun semuanya tidak akan pernah terjadi. Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Kupu-kupu itu tidak pernah bisa terbang.
Yang tidak dimengerti dari kebaikan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Allah untuk memaksa cairan dari kupu-kupu itu masuk ke dalam sayap-sayapnya sedemikian rupa sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.
Kadang-kadang perjuangan itu adalah yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Allah membiarkan kita hidup tanpa hambatan, hal itu mungkin akan melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang.

Saya mohon Kekuatan ... Dan Allah memberi saya kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat.

Saya memohon Kebijakan ... Dan Allah memberi saya persoalan untuk diselesaikan.

Saya memohon Kemakmuran ... Dan Allah memberi saya Otak dan Tenaga untuk bekerja.

Saya memohon Keteguhan hati ...Dan Allah memberi saya Bahaya untuk diatasi.

Saya memohon Cinta ... Dan Allah memberi saya orang-orang bermasalah untuk ditolong.

Saya memohon Kemurahan/Kebaikan hati ... Dan Allah memberi saya kesempatan-kesempatan.

Mungkin saya tidak memperoleh yang saya inginkan, tapi saya mendapatkan segala yang saya butuhkan. ALHAMDULILLAH, Thank You Allah…