Senin, 18 Mei 2009

Ukhti yang Suci

Ukhti....
Aku menyesal kenapa kaumesti tahu semua ini
Kini kau tersiksa karenaku
Tersiksa karena tak pernah kau ungkapkan resahmu
Mungkin kau lupa satu hal
AKU PERASA...
Aku membaca yang tak mereka baca
Sorot matamu, aku melihat kegundahan dan ketidak sukaanmu.
Caramu menghindar, seperti melihat hal yang menjijikkan.
ukhti...
Maafkan.... Aku begitu malu padamu
entah bagaimana saya harus bersikap
Kau terlalu Suci bagiku
dan tulisanmu...
Ah, entah kenapa seperti belati yang mengoyak hati
tulisanmu, air mataku.
tulisanmu, bui kebebasanku.
tulisanmu, tamparan buatku.
Mungkin aku pantas menerimanya.
tapi ukhti...
kalau kau memang peduli, kenapa tak tegur?
Kalau kau memang tak suka, kenapa tak kau ungkapkan?
takut menyakitiku?
Aku lebih sakit dengan caramu yang seperti ini.
Ukhti...
Kau tahu aku tersesat, mengapa tak kau tuntun diriku?
Kau tahu aku tenggelam, mengapa tak kau ulurkan tanganmu?
dan kau tahu? aku menggapai-gapai mencari pegangan tapi tak ada yang pdulikanku, termasuk kau.
Aku terasing, kau tak menyapa.
membiarkanku bingung tak tahu arah.
dan diammu, diamnya SYAITHAN. Pahamilah!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon Nasehatnya, Jazakumullahu khair