Minggu, 12 Juli 2009

PERSEMBAHAN



-->
Wahai kau sahabatku yang paling lembut hatinya, betapa aku senang bisa mengenalmu, kau mengerti semua risauku, meski tak ku ungkapkan. Betapa pengertiannya kamu.
Semoga kau senantiasa memberi arti dalam tiap kehidupan orang-orang yang mengenalmu.
Wahai kau sahabatku yang paling lembut jiwanya, mungkin terlalu lebay...kau sosok yang melankolik, meski ku tahu kau tak suka dengan sebutan itu, tapi memang itulah yang kurasa ketika di dekatmu, bercerita tentang banyak hal, itulah yang aku suka darimu, itulah yang membuatku tahan duduk berlama-lama di sampingmu untuk berbagi rasa, itulah yang membuatku menyayangimu, sikapmu yang lemah lembut senantiasa membuatku selalu ingin menitikkan air mata haru.
Kau meredam gejolak amarahku menjadi benih-benih cinta dan kasih-sayang, dan aku pun berubah menjadi sosok yang tenang.
keegoisanku kau sulap menjadi orang yang paling bijak dalam menyikapi perbedaan dan menjadi sosok yang dewasa dalam persoalan
Semoga kau senantiasa menjadi warna indah dalam pelangi hidup orang-orang di yang ada disekitarmu.
Harus ku akui, aku membutuhkanmu sobat.
Terima kasih atas semua kenangan indah yan telah kita ukir, semoga menjadi kisah klasik esok hari
SEBUAH KISAH KLASIK
by : Sheila On 7
JABAT TANGANKU mungkin untuk yang TERAKHIR kali
Kita berbincang tentang MEMORY dimasa itu
Peluk tubuhku usapkan juga AIR MATAku
Kita terharu seakan TIADA BERTEMU lagi
Bersenang senanglah
karena HARI INI AKAN KITA RINDUKAN
Di hari nanti sebuah KISAH KLASIK untuk masa depan
Bersenang senanglah
Karena waktu ini akan kita BANGGAKAN dihari tua
SAMPAI JUMPA kawanku semoga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk MASA DEPAN
Mungkin diriku MASIH INGIN bersama kalian
Mungkin jiwaku masih haus sanjungan kalian


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon Nasehatnya, Jazakumullahu khair