Dan akhirnya aku benar-benar kembali,
Namun dengan motif yang berbeda dari rencana jauh-jauh hari.
Emosi jiwa yang sempat membara bagai api
Juga segudang amarah dan kecewa yang meluap di relung hati
air mata yang berdesak-desakan membanjiri pipi
Tiba-tiba saja semua berubah dan berganti...
Aku ingin benci tapi rasa kemanusianku mencuat
Aku menjaumpaimu dengan penuh rasa iba
Tak kutanyakan yang sangat ingin kuketahui
Tak kutagih yang mesti kau beri
Tak ada kata yang menjurus ke arah itu semua
Bukan tak sanggup atau ciut, tapi aku memilih menunda
Bukan saat yang tepat untuk membahas topik itu
Aku hanya mengalah, bukan berarti aku kalah
Sesaat aku hanya mengambil jeda, dan itu bukan berarti aku berhenti samapi disitu.
Aku terus berusaha menyayangimu
Seperti yang diajarkan Rabb, Rasul, Orang tua dan guru-guruku
Dan kau selalu saja mengajariku untuk membencimu.
Kenapa harus ada seka diantara kita?
Kenapa harus ada air mata dan kasih yang berserakan?
Aku memang tak menyukaimu, namu aku tak ingin kau terluka dan kenapa-kenapa.
Entah rasa apa yang kupunya untukmu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon Nasehatnya, Jazakumullahu khair