Dia…berbeda.
Obsesinya menjadi orang yang sukses. Be the best.
Kenapa Anda tidak bisa seperi dia?
Bisa
saja Anda seperti dia. Otak, kemampuan, waktu, ni’mat, makanan yang
dihidangkan Rabb-Nya sama saja. Kenapa dia bisa sedangkan Anda tidak?
Tidak ada yang mustahil, selagi masih ada kemauan yang kuat.
SUGGESTI
Padahal Anda ingin menjadi seorang da’iyah.
Bagaimana mungkin?
Menjawab
soal-soal ujian seputar ushulul fiqh saja sudah setengah hidup, apalagi
bila terjun langsung berbaur dengan masyarakat? Bukankah yang paling
sering menjadi tanda Tanya masyarakat itu berkutat sekitar fiqh?
Wah…wah..wah…,
Anda harus lebih serius. Mengulang pelajaran-pelajaran yang telah di
bahas dan juga perluas wawasan Anda tentang agama, karena itulah bidang
Anda. Spesialisasi agama. Pahami baik-baik untuk kelak menjadi bekal
untuk menjadi seorang da’iyah.
العلم في الصدور ليس قي السطور
Ilmu
itu harus terus-menerus diulang. Sampai Anda merasa telah berada pada
tingkat pemahaman yang maksimal sehingga ANda tidak khawatir lagi akan
lupa
:)
Hai Anda, harus Anda akui kali ini Anda kalah. Dan Anda tahu penyebabnya?
Anda kalah bukan karena kemampuan otak yang ada miliki tapi karena KETEKUNAN kalian yang berbeda!
Anda
mau tahu? Dia tidak pernah melewatkan peluang yang disuguhkan padanya.
Semua diraupnya. Karena baginya KESEMPATAN tidak datang dua kali.
Subhanallah!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon Nasehatnya, Jazakumullahu khair