Senin, 06 Juli 2009

R A P U H


-->
“Ternyata, ana rapuh sobat.” Keluh seorang kawan.
Jadi ingat nasyidnya Mas Opick nih, nyanyi dulu ah….
RAPUH
Detik waktu terus berjalan
Berhias gelap dan terang
Suka dan duka, tangis dan tawa
tergores bagai lukisan
Seribu mimpi berjuta sepi
Hadir bagai teman sejati
Di antara lelahnya jiwa
Dalam resah dan air mata
Kupersembahkan kepada-Mu
Yang terindah dalam hidupku
Reff:
Meski kurapuh dalam langkah
Kadang tak setia kepada-Mu
Namun cinta dalam jiwa
Hanyalah pada-Mu
Maafkanlah bila hati
Tak sempurna mencintai-Mu
Dalam dada kuharap hanya
Diri-Mu yang bertahta
Detik waktu terus berlalu
Semua berakhir padamu
Subhanallah, liriknya sangat menyentuh. Tau nggak teman-teman, awal ku dengar nasyid ini, mataku langsung terasa hangat, dadaku sesak, tangispun pecah dalam haru biru. Hiks…8x
Kembali ke laptop:
Ngomong-ngomong tentang RAPUH itu sendiri, yang terlintas dalm benakku adalah rumah yang tiangnya mulai lapuk. Biasanya, orang akan menyandingkan kayu lapuk itu dengan kayu lain yang cukup kuat untuk menyokong tiang itu supaya rumahnya tidak roboh.
Nah, bagaimana kalau yang rapuh itu ternyata jiwa kita?
Itu artinya kita butuh penyokong. Kita butuh orang lain yang bisa mendukung, mensupport kita. Iya nggak?
Kita butuh sahabat, cerminan diri yang ‘kan senantiasa mengingatkan kita, membantu kita dalam berta’abbud dan bertqarrub pada-Nya.
Saudaraku…
Dalam mengarungi bahtera dakwah yang tak berujung ini, sejatinya, kita butuh teman. Sebagaimana Rasulullah SAW kepada Abu Bakar RA, beliau adalah rafiqah (sahabat sejati) baginya. Seperti Musa AS yang membutuhkan Harun AS, dan keduanyapun dipersaudarakan di jalan-Nya.
Mari kita senantiasa bermunajat, melantunkan do’a Nabi Zakariyya AS dalam QS Al-Anbiya’ : 89
ربّ لا تذرني فردا و أنت خير الوارثين
Wahai Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri, dan Engkaulah Waris yang paling baik
Saudaraku, tetap tegar dengan selaksa dakwah, sesungguhnya, kita tak pernah sendiri.
لا تحزن إنّ الله معنا

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon Nasehatnya, Jazakumullahu khair